Ketika kita berbicara tentang profil sangrai dari kopi, kita sebenarnya mendiskusikan proses penyangraian yang dilakukan pada biji kopi tersebut. Sederhananya, profil kopi roasting adalah nama/jenis sangrai yang di berikan setelah biji kopi mentah selesai disangrai. Profil roasting mempunyai metode sangrai dan waktu yang berbeda-beda yang menyebabkan cita rasa kopi semakin kompleks dan patutu untuk di coba. Pemanggang kopi atau yang di kenal sebagain "Roaster" harus terus-menerus bereksperimen dengan berbagai cara untuk meningkatkan kualitas biji kopi mereka secara keseluruhan. Ha ini banyak terdapat kreativitas, kemauan untuk mencoba dan siap gagal, dan banyak hal yang di catat oleh seorang roaster saat menyangrai biji kopi. Dibutuhkan disiplin, ketelitian yang dilakukan selama proses pemanggangan sehingga dapat di buktikan pada hasil akhir proses sangrai tersebut Kelembaban Dan Kadar Air Berbagai macam jenis biji kopi mempunyai kelembaban yang berbeda-beda. Sangatlah penting untuk mengetahui seberapa banyak kadar air tersebut terkandung pada biji kopi mentah, karena hal itu sangat mempengaruhi proses roasting dalam mengeluarkan cita rasa, aroma, body, pada biji kopi. Untuk mengetahui jumlah kadar air yang hilang pada proses roasting, dapat di hitung dengan cara menimbang biji kopi "sebelum" dan "sesudah" proses roasting. Pro-Tip : Untuk Roaster/pemanggang, menemukan persentase ini secara teratur adalah cara cepat dan efektif untuk memastikan konsistensi batch yang berbeda dari waktu ke waktu. Tingkatan dan Perubahan Warna Setiap jenis Profil Roasting mempunyai tingkatan warna yang berbeda-beda pada biji kopi. Tingkatan warna itu dapat memastikan hasil cita rasa yang di inginkan. Misalnya, tingkatan warna seperti Coklat-Muda (Light-Roast) cenderung memeiliki rasa asam yang menonjol dari biji kopi terebut, tetapi profil (Light-Roast) juga menonjolkan aroma yang lebih Fruity. Seangkan tingkatan warna coklat-gelap (Dark-Roast) cenderung memiliki rasa yang lebih pahit, dan lebih smoky. Jenis profil Dark-Roast ini mempunyai rasa coklat yang dominan, tetapi semakin lama biji kopi di sangrai, semakin banyak senyawa organik alami pada biji kopi tersebut terurai yang mengurai cita rasa yang kompleks. Proses Roasting Seorang Roaster harus selalu mengukur berbagai tahapan proses pemanggangan itu sendiri untuk lebih memahami bagaimana setiap batch akan berubah. Setiap perbedaan dari batch ke batch dapat mengindikasikan perubahan pada biji kopi yang di sangrai dan dapat membantu menunjukkan potensi kekurangan atau masalah kualitas sebelum itu menimbulkan masalah. Berikut adalah beberapa hal umum diperhatikan oleh roaster: Ambient / Start Temperature : Suhu pada mesin sangrai sebelum biji kopi dimasukan. Anggap saja sebagai oven yang di panaskan terlebih dahulu untuk mencapai tingkat panas yang diinginkan. Angka ini mewakili suhu itu. Turning Point : Adalah suhu pada saat biji kopi dimasukan ke dalam mesin, suhu panas di dalam mesin sangrai tersebut akan turun secara tiba-tiba. Hal itu terjadi karena biji kopi dalam keadaan dingin dapat menyerap panas dari mesin sangrai. Jadi Turning Point mengukur suhu di dalam mesin roasting, mulai awal pergerakan suhu ke tingkat panas yang di inginkan. Setiap mesin roasting mempunyai setting yang beda-beda, tergantung dari jenisnya. Pro-Tip : Untuk roaster/pemanggang, adalah ide yang baik untuk mengetahui waktu (turning point) yang dibutuhkan mesin tersebut kembali ke tingkat panas yang diinginkan. Cracking : Karena biji kopi memiliki kelembaban alami, gula, dan senyawa kimia lainnya, biji kopi biasanya mengeluarkan bunyi letupan saat mencapai suhu panas tertentu saat di sangrai. Ini terjadi karena unsur-unsur pada biji kopi ini mengalami reaksi kimia terhadap panas. Istilah ini di sebut "First Crack". Pada tahap ini, seorang Roaster berhati-hati untuk memastikan waktu dan temperatur biji kopi sehingga tidak berakhir hangus. Sang roaster juga harus memantau berapa lama waktu pada saat proses "first Crack" ini terjadi. Suhu Akhir : Setelah proses First-Crack sang roaster harus memonitor untuk memastikan biji kopi proses sangrai tidak berlebihan (over develop). Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mengeluarkan beberapa biji kopi dan memecahkannya untuk memastikan bahwa warna yang konsisten di dalam dan luar. Jika tepat, sudah saatnya mengeluarkan biji kopi dari mesin dan di dinginkan. Jenis-Jenis Profil Roasting National Coffee Association telah membuat daftar profil panggang yang komprehensif untuk membantu menstandarkan cara roaster mengidentifikasi kopi yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa jenis profile roasting: Light Roast. Terdiri dari beberapa jenis (Light City, Half City, Cinnamon) Medium Roast. Terdiri dari (City, American, Breakfast) Medium Dark Roast. Terdiri dari (Full City) Dark Roast. Terdiri dari (High, Continental, New Orleans, European, Espresso, Viennese, Italian, French) Cara Memilih Kopi Berdasarkan Profil Sangrai
Sistem klasifikasi ini merupakan titik dasar, yang dapat membantu Anda mengetahui jenis profil apa yang Anda beli sebelum mencobanya. Mari kita lihat sekilas di bawah ini bagaimana label-label ini dapat membantu Anda membuat pilihan yang Anda inginkan. LIGHT ROAST : Light roast kopi biasanya sesuai dengan cita rasa aslinya. Wrna biji kopi menjadi coklat-muda. Karena biji kopi ini tidak dipanggang dalam waktu yang lama, jadi senyawa organik asli dan susunan kimiawi dari biji kopi tidak banyak hilang selama proses pemanggangan. Cita rasa Light-Roast akan terasa sedikit seperti nutty, atau kebiji-bijian. Juga terdapat rasa buah-buahan yang berbeda (fruity), rempah2 (spices), dan gula merah (brown sugar). MEDIUM ROAST : Menonjolkan cita rasa biji kopi aslinya tetapi tidak terlalu berlebihan. Warna lebih ke arah coklat-matang. Jenis profil sangrai ini mempunyai rasa yang seimbang antara keasaman, fruity, dan body. Di samping itu rasa terdapat cita rasa seperti caramel, honey, dan roasted fruit. Profil sangat popular di oleh para roaster di USA. MEDIUM DARK ROAST : MEDIUM DARK ROAST : Warna mengarah ke Coklat-tua. Cenderung rasa pahit lebih dominan, rasa keasaman atau fruity berkurang, aroma smoky akaan timbul, permukaan biji kopi agak sedikit berminyak. Cenderung mempunyai rasa vanilla, bourbon wiski, ataupun tembakau, mempunyai after taste sedikit pahit. DARK ROAST : Bagian yang membuat profil ini menjadi pilihan populer bagi penikmat kopi adalah saat kopi jenis Dark-Roast ini dikombinasikan dengan rasa lain, seperti sirup, susu, atau krim. Espresso juga termasuk dalam kategori ini. jadi kopi ini cocok sebagai latte favorit Anda, cappuccino, ataupun sebagai minuman pendamping camilan lezat lainnya.
3 Comments
Artikel ini memberikan penjelasan yang sangat informatif tentang profil roasting kopi dan bagaimana hal ini mempengaruhi cita rasa akhir dari secangkir kopi. Penjelasan yang rinci dan gambaran yang jelas membuat artikel ini sangat berguna bagi pecinta kopi yang ingin memahami lebih dalam tentang proses roasting.
Reply
Leave a Reply. |
twenty twenty coffee
Berbagi hal-hal menarik seputar dunia kopi yang Kita bahas dengan informasi terkini bagi para pecinta kopi. Categories
All
Archives
April 2020
|