Kopi Peaberry memang menarik. Ini salah satu jenis biji kopi seperti Kona dan Blue Mountain yang agak misterius. Namun disamping Third Wave Coffee atau Specialty kopi telah memperkenalkan keistimewaan biji kopi seperti Gesha atau Pacamara, biji kopi jenis Peaberry ini juga terkesan lebih old-school. Bukan berearti buruk, hanya saja peaberry saat ini kurang begitu populer seperti dahulunya. Oleh karena itu, mari kita telusuri lebih dalam hal apa yang membuat biji kopi peaberry ini menarik perhatian. Apa itu biji kopi Peaberry? Seperti yang mungkin Anda ketahui, biji kopi adalah biji yang terkandung di dalam buah ceri kopi. Biasanya ada dua biji di dalam ceri tersebut, mereka memiliki dasar yang rata dan sisi yang lebih bulat. Jenis Peaberry agak aneh. Karena di dalam ceri kopi ini terkandung hanya satu biji di dalamnya. Dan karena biji peaberry bersifat tunggal di dalam ceri-nya, bijinyapun mempunyai bentuk bulat yang mengingatkan pada kacang polong atau buah beri - begitulah nama Peaberry itu berasal (pea atau peaberry). Fenomena ini terjadi ketika hanya satu atau dua ovarium dalam bunga kopi yang diserbuki. Jadi peaberry tidak ideal seperti biji kopi jenis lainnya. Secara umum, ketika organisme memiliki masalah kesuburan, kita tidak melihatnya sebagai tanda kualitas unggul, dan mungkin aturan tersebut sama berlaku untuk biji kopi. Namun kenyataannya, selama bertahun-tahun, kopi peaberry telah dipromosikan sebagai biji kopi yang lebih unggul daripada jenis biji kopi lainnya. Apakah peaberry lebih baik dibandingkan biji kopi lain? Pada awalnya, banyak penjual kopi memuji peaberry. Alasannya bahwa nutrisi yang terkandung didalamnya lebih pekat dan tidak terbagi nutrisinya seperti yang terdapat pada biji kopi jenis lain yang umumnya terdapat dua buah biji di dalam satu buah ceri. Berdasarkan konsensus dalam industri kopi saat ini bukan berarti peaberry lebih baik atau buruk dari jenis biji kopi yang lain, yang jelas Peaberry itu berbeda dari yang lain. Tetapi banyak faktor yang berperan dalam produk akhir sebuah kopi. Yaitu mulai dari ketinggian, varietas, tanah, dan keterampilan bertani semuanya memiliki hal terpenting yang dapat membedakan apakah jenis biji kopi tersebut adalah peaberry atau flat berry (jenis biasa). Misalnya: pakah peaberry dari varietas catimor yang tumbuh pada 800 mdpl di Indonesia lebih baik daripada Yirgacheffe Ethiopia biasa yang tumbuh pada 1700 mdpl? Tentu saja tidak. Jadi mengatakan bahwa peaberry lebih baik daripada jenis kopi lainnya adalah tidak masuk akal. Bagaimana Biji Kopi Peaberry Diproses Jika Anda membeli sekantong biji kopi mentah (green beans), ada kemungkinan besar Anda akan menemukan beberapa biji kopi peaberry dalam campuran ini. Namun, banyak produsen kopi cenderung memilah biji peaberry ini dan menjualnya secara terpisah. Anda mungkin sudah pernah mendengar tentang kategori AA dan AB Kenya. Kategorisasi ini tidak mengatakan apa-apa tentang kualitas. Tetapi kategori itu menjelaskan dua ukuran kacang yang berbeda. Di semua pabrik kopi, biasanya mereka akan memisahkan biji kopi berdasarkan ukuran, jadi dalam proses itu terdapat jenis peaberry yang di pisahkan. Alasan utamanya bukan karena biji kopi yang lebih kecil atau lebih besar lebih baik. tetapi hal tersebut akan membuat proses pemanggangan lebih mudah. Jika ada terlalu banyak ukuran yang berbeda dalam satu batch, biji kopi tersebut akan memiliki laju kematangan yang berbeda. Kacang kecil akan menjadi gelap dan gosong sementara kacang yang lebih besar akan terasa belum matang, masih beraroma rerumputan dan terasa asam. Jadi semakin rata ukuran biji kopi, proses sangraipun akan semakin mudah. Hasil sangrai peaberries cenderung lebih merata karena ukuran biji peaberry yang kecil dan bulat dibanding jenis biji kopi lainnya. Ada beberapa jenis single origin kopi yang sangat spesial dipasaran seperti: Moonson Malabar, Jamaica Blue Mountain, Kenya AA, Hawaiian Kona, Indonesia Java. Tetapi entah mengapa Tanzania menjadi lebih terkait erat dengan biji kopi peaberry-nya. Jenis peaberry dari Tanzania lebih mudah terjual dipasaran. Karena sebetulnya hampir semua negara penghasil kopi juga memiliki jenis biji peaberry. Salah satu negara yang erat membeli jenis biji peaberry adalah negara Jepang. Jadi kesimpulannya: Haruskah Anda mencobanya? Memang kedengarannya peaberry sangat menarik perhatian dan jauh lebih murah dibandingkan (overrated) Jamaica Blue Mountain atau kopi Luwak. Bagaimanapun jangan terlalu percaya dengan 'hype' sebelum Anda sendiri mencicipinya.
0 Comments
Leave a Reply. |
twenty twenty coffee
Berbagi hal-hal menarik seputar dunia kopi yang Kita bahas dengan informasi terkini bagi para pecinta kopi. Categories
All
Archives
April 2020
|